CAMAR

Capai Target RKAP 2024, PID Prioritaskan Digitalisasi

 

Direktur Utama PT Pelita Indonesia Djaya (PID) Sukendra bersama dengan Direktur Utama PT PELNI (Persero) dan jajaran Direksi PELNI dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (30/01).

Direktur Utama PT Pelita Indonesia Djaya (PID) Sukendra bersama dengan Direktur Utama PT PELNI (Persero) dan jajaran Direksi PELNI dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (30/01).

Tahun 2024 menjadi momen besar bagi PT Pelita Indonesia Djaya (PID), anak perusahaan PT PELNI (Persero), untuk melakukan transformasi. Dari digitalisasi sistem kerja hingga efisiensi operasional, PID menunjukkan bahwa perubahan bukan hanya sekadar wacana, tapi benar-benar dieksekusi dengan hasil yang nyata.

Di bawah komando Sukendra, Direktur Utama PID, tata kelola SDM menjadi fokus utama. Salah satu langkah awal adalah memperbaiki etos kerja dan budaya perusahaan. Menyadari bahwa semangat kerja dipengaruhi oleh kesejahteraan karyawan, PID menaikkan gaji pegawai di atas UMR. “Kalau sudah sesuai dengan standar, karyawan bisa lebih termotivasi,” ujar Sukendra.

Tak hanya itu, infrastruktur juga mendapat perhatian serius. Kantor yang dulunya kurang layak kini sudah direnovasi agar lebih nyaman dan mendukung produktivitas pegawai. Edukasi, mentoring dan coaching juga menjadi bagian dari strategi agar SDM semakin kompeten dan siap menghadapi tantangan industri.

Sukendra, Direktur Utama PT Pelita Indonesia Djaya (PID) dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PELNI (Persero pada Kamis (30/01).

Sukendra, Direktur Utama PT Pelita Indonesia Djaya (PID) dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PELNI (Persero) pada Kamis (30/01).

Salah satu langkah revolusioner PID adalah menerapkan digitalisasi dalam berbagai aspek operasional. Dulu, proses penagihan masih menggunakan dokumen fisik yang harus dikirim melalui jasa ekspedisi, berisiko hilang atau tertukar. Sekarang, semua invoice dan laporan sudah terdigitalisasi, sehingga lebih cepat, akurat dan aman.

“Dulu kalau mau nagih harus pakai stempel basah, kirim dokumen ke berbagai daerah, sampai satpamnya ngantuk nunggu paket datang. Sekarang semua bisa dilakukan dengan sekali klik!” ungkap Sukendra.

PID tidak hanya berbenah dalam operasional, tetapi juga semakin tajam dalam strategi bisnis. Pada tahun 2024 ini, laba bersih PID (unaudited) berhasil meraih target dengan capaian Rp 31 miliar atau 100,74% dari RKAP. Kontributor terbesar masih dari bisnis makanan yang menyumbang 67% dari total pendapatan, diikuti oleh bisnis alih daya dan perawatan kapal.

Untuk mempercepat pertumbuhan, PID juga melakukan efisiensi biaya, khususnya dalam pembelian bahan makanan. Jika dulu banyak pasokan berasal dari wilayah tengah dan timur yang lebih mahal, kini perusahaan langsung bertransaksi dengan petani dan peternak di daerah barat. “Belanja langsung ke sumbernya itu jurus jitu kita. Harga lebih murah, kualitas lebih terjaga,” jelas Didik Martono, Direktur Operasi dan Komersial PID.

Sukendra, Direktur Utama PT PID bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI (Persero) dalam kegiatan Peresmian Program Desa Mandiri di Cianjur pada Jumat (13/12).

Sebagai bagian dari komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PID juga bekerja sama dengan petani sayur di Cianjur untuk memasok bahan makanan. Inisiatif ini dilakukan melalui program TJSL PELNI guna mendukung perekonomian lokal sekaligus memastikan pasokan bahan makanan yang berkualitas bagi bisnis perusahaan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas petani.

Tidak ada bisnis tanpa tantangan. PID menghadapi dua peak season besar dalam bisnis makanan, yaitu Natal-Tahun Baru dan Lebaran. Pada momen tersebut, harga bahan pokok bisa melambung tinggi, bahkan melebihi harga kontrak.

Selain itu, tahun 2024 sempat diwarnai lonjakan harga bahan makanan akibat Pemilu dan kebijakan operasi pasar pemerintah. Namun, PID tetap optimis. “Kuncinya adalah manajemen risiko dan komunikasi yang intens dengan supplier. Kita harus jaga kepercayaan mereka,” kata Didik.

Tahun 2025 PID menargetkan pertumbuhan lebih tinggi lagi. Ekspansi ke galangan kapal di Probolinggo sedang dirintis, serta kerja sama dengan berbagai perusahaan swasta sedang dikebut. Tidak hanya itu, PID juga ditunjuk sebagai distributor alat keselamatan kapal seperti Sinanode dan JRC Furuno, yang akan menjadi tambahan pemasukan potensial.

“Tantangan pasti ada, tapi kami siap! Yang penting koordinasi jangan putus, semua strategi harus dieksekusi dengan disiplin. Kalau kita bisa konsisten dengan semua ini, saya yakin 2025 akan lebih gemilang!” tutup Didik dengan optimis.

Dengan strategi yang solid dan semangat perubahan yang tinggi, PID membuktikan bahwa mereka bukan sekadar anak perusahaan, tapi juga pemain tangguh di industri pelayaran dan logistik nasional. *[GIS]

 

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:CAMAR

0 %