Tabloid

Kiprah Insan PELNI di Relawan Bakti BUMN: Kontribusi dan Kunci Sukses Lolos Seleksi

Halo Insan PELNI, kabar baik datang dari seleksi Program Relawan Bakti BUMN Batch VII. Dua Insan PELNI berhasil lolos seleksi ketat dan terpilih sebagai relawan, yaitu Analis Pengelolaan Kinerja Cabang dan Kapal Wahyuningsih serta Officer Keuangan Cabang Kumai Rianti Dwi Anggraini. Keduanya telah terjun langsung ke masyarakat dalam program tersebut yang berlangsung pada 17-19 Februari 2025.

Mengenal Program Relawan Bakti BUMN

Relawan Bakti BUMN merupakan implementasi core value AKHLAK, yang memberi kesempatan bagi pegawai BUMN, termasuk anak dan cucu perusahaan, untuk berpartisipasi dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Untuk bergabung, peserta harus berstatus sebagai pegawai BUMN tanpa memandang status kepegawaian, memiliki kinerja minimal ‘baik’, memiliki email perusahaan, serta menunjukkan semangat dan komitmen dalam kegiatan relawan.

Relawan Bakti BUMN Batch VII yang ditugaskan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Wahyuningsih: Berkontribusi di Kepulauan Mentawai

Dalam dunia yang dinamis, banyak individu ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya adalah Wahyuningsih atau Yuni, yang terpilih sebagai Relawan Bakti BUMN Batch VII. Yuni menjadi relawan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang termasuk kategori 3TP (Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan).

Yuni (kanan) mempersiapkan lahan tanam urban farming di Kebun Gizi Desa Tuapejat, Pulau Mentawai.

Selama program ini berlangsung, Yuni terlibat dalam berbagai aktivitas seperti mengajar literasi digital di sekolah, memberikan pelatihan kepada UMKM setempat, memberikan edukasi terkait urban farming kepada kader Posyandu dan Kelompok Wanita Tani, berpartisipasi dalam kegiatan ramah tamah dengan menampilkan Tari Kreasi Lajo Simagre, dan berbagai aktivitas lainnya.

Tak hanya itu, Yuni juga mendapatkan kesempatan menjadi ketua relawan di angkatannya. Kesempatan tersebut membuat Yuni semakin termotivasi untuk berkontribusi bagi masyarakat. “Menjadi relawan dalam program Bakti BUMN tidak hanya memberi saya kesempatan untuk memahami realitas kehidupan masyarakat di berbagai daerah, tetapi juga memperkuat komitmen saya terhadap perubahan sosial berkelanjutan,” ujar Yuni.

Dari ribuan pendaftar, Yuni berhasil lolos seleksi berkat persiapan matang. Dirinya membagikan tiga strategi sukses yang disebutnya “RBB” (Riset, Best Effort, Berdoa):

  1. Riset
    • Pelajari program Relawan Bakti BUMN, lokasi penempatan, serta potensi sumber daya setempat.
    • Pahami motivasi utama mengikuti program ini.
  2. Best Effort
    • Best Effort di Seleksi Tahap I: Maksimalkan motivation letter hingga 5000 kata agar meyakinkan pihak Kementerian BUMN.
    • Best Effort di Seleksi Tahap II: Buat video motivasi menarik yang relevan dengan motivation letter.
    • Best Effort di Seleksi Tahap III: Persiapkan wawancara dengan matang dan tunjukkan kesiapan menjalankan program.
  3. Berdoa
    • Berdoa sebelum setiap tahapan seleksi.
    • Berikan afirmasi positif sebagai dorongan semangat dan kepercayaan diri.

Yuni sebagai Ketua Relawan Bakti BUMN Batch VII penempatan Kepulauan Mentawai, melakukan sambutan pada agenda ramah tamah masyarakat setempat.

Rianti: Berkontribusi di Desa Towale, Palu

Selain Yuni, Rianti Dwi Anggraini juga lolos sebagai Relawan Bakti BUMN Batch VII. Rianti memiliki tujuan untuk berkontribusi lebih bagi masyarakat melalui aksi sosial yang berdampak nyata, serta mengembangkan soft skills dan membangun jaringan profesional dengan Insan BUMN lainnya.

Rianti menjalankan misinya di Palu, tepatnya di Desa Towale, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Dirinya menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pengajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar, pelatihan pengolahan ikan untuk meningkatkan pendapatan lokal, penanaman mangrove untuk pelestarian lingkungan, serta berbagai kegiatan sosial lainnya yang dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan.

Rianti tampak antusias mengajar Bahasa Inggris di SDN 02 Banawa Tengah, Desa Towale.

“Setiap langkah adalah pelajaran dan setiap perjalanan punya tujuan. Menjadi Relawan Bakti BUMN adalah langkah baru saya untuk memberi arti di tempat-tempat yang membutuhkan. Saya juga merasa bahwa tindakan sekecil apapun dapat memberikan arti luar biasa bagi masyarakat”, jelas Rianti.

Rianti turut membagikan kiat sukses bagi Insan PELNI yang ingin lolos seleksi Relawan Bakti BUMN:

  1. Cari Alasan yang Relevan
    • Temukan alasan kuat untuk bergabung yang sejalan dengan nilai BUMN dan kepedulian sosial.
    • Uraikan alasan tersebut dalam esai.
  2. Memahami Tujuan dan Kegiatan Program
    • Pahami tujuan dan informasi program untuk kelancaran wawancara.
  3. Memiliki Pengalaman Kegiatan Sosial
    • Pengalaman dalam mengikuti kegiatan sosial atau setidaknya pernah/sedang bekerja di organisasi berbasis sosial, dapat menjadi nilai tambah.

Dari Panglipuran hingga IKN: Jejak Insan PELNI di Relawan Bakti BUMN

Sebelum Yuni dan Rianti terpilih sebagai relawan, Insan PELNI lainnya juga telah berkontribusi melalui batch sebelumnya. Salah satunya adalah Supervisor Administrasi & Rumah Tangga Kantor Widya Maulin Annisa, alumnus Relawan Bakti BUMN Batch IV yang ditempatkan di Desa Panglipuran, Bali.

Sejak bergabung dengan PELNI, Widya aktif dalam berbagai kegiatan. Hal ini memotivasinya untuk semakin memperkenalkan PELNI kepada masyarakat melalui program Relawan Bakti BUMN. Selama menjadi relawan, dirinya berperan sebagai pengajar di dua sekolah, memberikan edukasi pemasaran digital bagi UMKM binaan, serta turut dalam pengecatan kapal dan uji coba water taxi. Widya juga ikut serta dalam pemasangan signage branding UMKM, memberi edukasi terkait tour guide, serta menghadiri perayaan 17 Agustus di Desa Panglipuran bersama sejumlah pejabat penting.

Pengalaman ini memberinya banyak pelajaran dan kesempatan untuk berkembang. “Program ini memperluas koneksi saya dengan rekan-rekan BUMN lain dan memotivasi saya untuk terus belajar, bertumbuh, serta berkontribusi bagi Indonesia. Saya berharap, kegiatan yang saya lakukan bermanfaat bagi masyarakat, membuat PELNI lebih dikenal oleh murid SDN 1 Tanjung Benoa dan SMK 4 Bangli, serta menginspirasi orang lain untuk terus melakukan hal positif,” ujar Widya.

Widya (kanan) memberi edukasi terkait Promosi Wisata Bali pada salah satu SMK di Desa Panglipuran.

Tak hanya Widya, Supervisor Pengembangan SDM Darat Ricky Malber Sihaloho, juga merasakan manfaat dari program ini. Sebagai alumnus Relawan Bakti BUMN Batch V, dirinya ditempatkan di Samboja dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Program ini menjadi wadah baginya untuk mengimplementasikan core value AKHLAK sekaligus berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.

Selama bertugas, Ricky ikut dalam rehabilitasi orangutan Kalimantan, pengecatan pos keamanan, serta edukasi UMKM tentang pemanfaatan media sosial untuk pemasaran. Dirinya juga mengisi sesi Inspiring Class di sekolah, menanam mangrove, serta berpartisipasi dalam penghijauan di kawasan IKN.

“Program ini memberikan wawasan baru, terutama terkait konservasi orangutan dan pembangunan IKN yang berkelanjutan. Saya juga senang bisa berbagi ilmu kepada pekerja UMKM dan pelajar, termasuk pentingnya kampanye ‘Say No to Bullying’ di sekolah dan masyarakat,” jelas Ricky.

Ricky berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di lingkungan IKN, Kalimantan Timur.

Melalui program Relawan Bakti BUMN, Insan PELNI tidak hanya berkontribusi bagi masyarakat, tetapi juga mengembangkan diri, memperluas wawasan, dan mempererat hubungan dengan sesama insan BUMN. Bagi yang tertarik mengikuti jejak mereka, persiapan yang matang dan semangat untuk berbagi merupakan kunci utama yang harus kamu miliki ya Insan PELNI!*[AKS]

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:Tabloid

0 %