PELNI Hadirkan Kampung Nelayan di Surga Kecil Ujung Flores
Larantuka — Larantuka adalah salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang memiliki sebutan “Vatikannya Indonesia” atau “Surga Kecil di Ujung Flores”. Sebutan itu menjadikan Larantuka daerah yang cukup menarik, dibangun memanjang dari pesisir barat sampai ke pesisir timur dan diantara gunung dan laut di selatan dan utara menjadi paduan panorama alam yang memesona.
Di lokasi indah inilah, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) menjalankan program Kampung Nelayan PELNI, salah satu program prioritas Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PELNI dibawah tanggung jawab Departemen TJSL, Divisi Treasury. Kampung Nelayan PELNI telah diresmikan pada 22 Agustus 2022 sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP).
Kampung Nelayan PELNI merupakan program yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat setempat oleh PELNI secara berkelanjutan. Selain mendirikan Kampung Nelayan, PELNI juga menyerahkan kapal jukong kepada nelayan setempat.
Larantuka merupakan lokasi pertama dan menjadi pilot project dari Program Kampung Nelayan PELNI. Menurut Heidy Triseptiania, Manager TJSL sekaligus penanggung jawab program, Larantuka dipilih karena merupakan daerah yang disinggahi oleh kapal PELNI yaitu KM Umsini dan KM Lambelu serta satu kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 7.
Heidy sendiri mengungkapkan rasa senangnya melihat harapan dan kebahagiaan warga Larantuka saat acara peresmian Kampung Nelayan. “Mereka antusias, karena disana itu para nelayan masih menggunakan sampan. PELNI hadir dengan memberikan kapal jukong untuk menunjang para nelayan dalam mencari ikan, karena dengan kapal jukong dapat membuat nelayan lebih aman dan radius memancingnya bisa lebih jauh, serta tidak terlalu terkendala oleh cuaca buruk, khusus ombak besar,” jelasnya.
Selain memberikan bantuan kapal jukong, PELNI juga membangun Rumah Keola Ikan di Jalan Herman Fernandez, Kelurahan Postoh, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang nantinya tempat tersebut dikelola oleh warga sekitar. “Tujuannya, ikan hasil tangkapan nelayan dapat langsung diolah untuk menjadi produk olahan. Untuk itu, warga sekitar akan mendapat pelatihan seperti mengelola ikan, pengemasan produk, pemasaran, serta uji pasar secara offline dan online,” tutup Heidy.
Peresmian
Direktur SDM dan Umum PT PELNI Rainoc menjelaskan bahwa Program Kampung Nelayan merupakan salah satu creating shared value yang dilakukan oleh PT PELNI. Hal ini merupakan upaya Perusahaan dalam mendukung kesuksesan pelaksanaan program sustainable development goals untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
“Dalam beroperasi, PELNI berkomitmen mengedepankan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bimbingan, bantuan fasilitas maupun edukasi. PELNI khususnya memberikan perhatian bagi masyarakat di daerah operasional PELNI, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP) melalui program TJSL,” terang Rainoc saat meresmikan Program Kampung Nelayan PELNI.
Rainoc juga memberikan langsung kapal jukong kepada nelayan setempat. “Pemberian kapal ini dimaksudkan untuk membantu kegiatan nelayan karena kapal dapat mengangkut ikan sebanyak 5 hingga 7 ton,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Rainoc berharap hadirnya PELNI dapat membantu perekonomian masyakarat setempat khususnya Larantuka, karena kehadiran PELNI di Larantuka sudah tidak asing karena beberapa Kapal PELNI singgah di Larantuka untuk mengantarkan penumpang maupun barang keperluan masyarakat Larantuka.
“Diharapkan program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi kelompok nelayan khususnya di Larantuka dengan melakukan pengolahan dari hasil tangkapan nelayan. Semoga kehadiran Kampung Nelayan yang dapat memberi maanfaat dan inspirasi bagi masyarakat Larantuka,” tutup Rainoc.***FUH