CAMAROktober 2022

PELNI Optimis Hingga Akhir Desember Angkut 3 Juta Pelanggan

Calon penumpang KM Bukit Raya saat proses embarkasi di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kamis (22/12/2022).*AND

Jakarta — PT PELNI (Persero) mengangkut 2,76 juta pelanggan hingga Agustus 2022. Jumlah tersebut mengalami lonjakan 191 persen dari periode yang sama di tahun 2021.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Opik Taupik menyebutkan, jumlah pelanggan yang diangkut hingga Agustus kemarin sudah melampaui jumlah penumpang yang diangkut selama tahun 2021. “Pada tahun 2021, total pelanggan yang diangkut sebanyak 2,28 juta dan capaian tersebut sudah kami lampaui di Agustus kemarin. Hingga akhir 2022, kami yakin jumlah tersebut dapat menembus 3 juta pelanggan yang kami angkut,” ujar Opik.

Kenaikan jumlah pelanggan kapal PELNI ini, Opik menambahkan, tidak lepas dari kebijakan perjalanan dalam negeri yang sudah lebih longgar. Meski demikian, Opik menegaskan bahwa PT PELNI terus mengingatkan pelanggannya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan memastikan telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 hingga dosis ketiga.

“Kebijakan perjalanan dengan kapal PELNI tetap mengacu pada kebijakan Pemerintah. Kami akan terus mengingatkan pelanggan kami untuk memperhatikan perkembangan kebijakan agar perjalanan dengan kapal PELNI lebih aman dan nyaman bagi semua pelanggan,” tambahnya.

Sementara itu Opik menginformasikan bahwa PT PELNI telah membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 152 miliar per Agustus 2022, atau 233 persen di atas target sampai dengan Agustus 2022. “Jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, capaian laba ini naik 408 persen untuk periode sampai dengan Agustus,” terang Opik.

“Untuk tahun 2023, kami menargetkan capaian laba Rp 233 miliar dan Rp 355 miliar di tahun 2024. Dari target tersebut, sekitar 24 persen didalamnya diperoleh dari pendapatan bisnis barang. Bisnis barang kelak akan menjadi penopang utama bisnis PELNI,” kata Opik.

Kinerja positif ini tidak lepas dari upaya transformasi yang telah dicanangkan Perusahaan sejak 2019. Transformasi tersebut telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP tahun 2020 hingga 2024.

“Di tahun 2023 mendatang, PELNI akan memperkuat shipping management dan ekspansi bisnis dan pada 2024 membangun national shipping holding company, sebagaimana yang kami susun dalam roadmap RJPP 2020-2024,” sebut Opik.

Khusus untuk national shipping holding company yang dimaksud disini adalah struktur holding di dalam tubuh PELNI yang akan disusun atas subholding shipping, subholding logistics, subholding services, dan subholding property. “Konsep holding versi PELNI ini akan ditunjang oleh kehadiran anak usaha PELNI maupun unit bisnis PELNI yang sudah ada maupun akan dibentuk kemudian,” papar Opik.

Untuk subholding shipping akan ditopang oleh alat produksi PELNI yang saat ini memiliki 106 kapal yang terdiri atas kapal penumpang, barang, perintis, rede maupun ternak. Untuk subholding logistics berasal dari anak usaha dan cucu usaha PELNI yang bergerak di bidang bongkar muat dan retail dan hal yang sama juga berlaku untuk subholding services yang didukung anak usaha dibidang services dan unit usaha properti untuk mendukung subholding property.

“Keseluruhan ekosistem tersebut saat ini sudah dimiliki PELNI Group dan akan diperkuat untuk mewujudkan konsep national shipping holding company tadi di 2024. Tentu dukungan dan kolaborasi dengan  pemerintah, pemerintah daerah, pemangku kepentingan kepelabuhan dan logistik, serta pelanggan, kami yakin dapat mewujudkan roadmap yang telah kami susun hingga 2024,” papar Opik.***TTO

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in:CAMAR

0 %